Desa Pangandaran

Mendidik pada anak attitude melalui Surving Wisata Pangandaran

14 February 2022


Desa Pangandaran – Wisata Ombak Pantai Timur
Sabtu (12/2/2022), sore hari, terlihat anak-anak bergerombol bersiap “menunggangi” ombak dekat jembatan viral di pantai timur. Melihat Laut pasang dan kehadiran ombak terlihat kegembiraan anak-anak Meliuk-liuk melakukan manuver di atas papan. Meski terkadang jatuh lalu tergulung ombak. Keceriaan itu seperti obat tersendiri.
Selesai Latihan saya menghampiri om kadek(40) pelatih dari surving anak-anak, untuk menceari informasi apa sih rahasia keceriaan ber surving Bagi anak-anak. Om Kadek mengajak bertemu Hari Minggu di lacultura Coffe samping vila kuda Pangandaran pukul 10.00 WIB.
Minggu(13/2/2022), Saya bertemu ditempat dan waktu yang sudah disepakati. Sebari ber coffe santai sambil menikmati wisatawan yang lalulalang.

Menurut om Kadek, Surving ini adalah satu dari sekian banyak olah raga yang unik di Pangandaran.Kebtulan saya memegang binaan bagi anak-anak 6 samapai 14 Tahun. Tetunya beda usia beda juga metodenya. Sebab setiap anak mempunyai gejala jiwa sama, yang perlu ditaklukan oleh dirinya dari rasa takut dan khawatir.
Om Kadek bertutur bahwa Surving mendidik kita untuk bisa mengendalikandiri, menyukai tangtangan, fokus pada impian, begitujuga diperkaya bagaimana kita mencintai melalui merawat alam yang Tuhan Berikan untuk kita semua. Pangandaran adalah Lempengan surga yang Tuhan berikan pada kita semua, dan wajib kita penjaganya
‘Surving melatih kedisiplinan dalam keseharian. Melalui ketepatan waktu, kita bisa memposisikan diri bagaimana cara kita menghormati lingkungan sekitar. konsistensi dalam berlatih, akan membuat kita mempersiapkan apapun yang terjadi, sebab dibalik sebuah pilihan ada resiko. Resiko itu bisa positif atau negatif. Mengkur mental diri saat menghadapi ombak, untuk tidak banyak dalih dalam mengambil keputusan” Ujar om Kadek.
‘Sekalipun saya menyadari, setiap insan mempunyai bakat masing-masing. Tentunya tidak semua menjadi pemain surving. Namun setidaknya anak-anak yang tertarik atau suka saja dulu pada surving ini akan saya bimbing dan kawal, mulai dari kegiatan pemula, pertengahan dan berkelas. Bahkan jika sudah ahli, tentu banyak spinsor yang melirik untuk jadi mitra. Sehingga, mempunyai nilai jual untuk dihargai layak” ujarnya.
Lanjut om kadek, Pangandaran ini mempunyai pantai yang indah dan asri. Andai dalam kurikulum Pendidikan ada muatan lokal tetang merawat pantai, tetunya mendukung warga Pangandaran untuk melestraikan Pantai kita ini. Misalnya sederhana saja, misal menjaga kebersihan lingkungan, mengetahui gelombang pada ombak, merawat trumbukarang, cara membudidaya tukik atau baby lobster, simbol-simbol literasi sampaing pantai dll. Bisa jadi edukasi ini meluas tidak hanya bagi warga pangandaran, namun diluar itu. Sehingga, wisatawan ke pangandaran sudah dengan bekal pengetahuan.
Hidup adalah proses dan pelajaran. Semua orang yang belajar, dekat dengan kesuksesan. Pangkal kreatifitas, adalah attitude (Akhlak). Mungkin terbilang mejadi rumus umum, dibalik manusia yang sukses pasti ada sosok yang berperan dibalik itu. Saya mengajak yang mau saja, dalam pendekatan terhadap anak, orang tua dan lingkungan juga mendukung pertubuhan anak. Sebetulnya banyak yang kita pelajarai secara filosofi kehidupan melalui surving. Bina Putra Basisir Pangandaran, mengajak ayah bunda untuk belajar bersama dengan metode yang asyik. Pungkas Om Kadek. (Nishfa Farid Rijal)*



Bagikan berita ini


Berita Lainnya

Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara
 
© 2020, Smart Village Nusantara. Hak Cipta Dilindungi